KISAH DIBALIK PEMUKULAN UMAR OLEH ZAID.
=======================================
Di ceritakan :
Daud basya seorang gubernur dari daulah ustmaniyah ingin belajar bahasa arab,
Lalu dia menghadirkan salah seorang ulama dari ulama-ulama dinegrinya.
Suatu hari dia bertanya kepada gurunya :
"apa kesalahan si amrun sehingga si zaid memukulnya tiap hari, apakah amrun punya kedudukan lebih rendah dari zaid sehingga zaid bebas memukulnya, menyiksanya dan amrun tidak bisa membela dirinya ?".
Si gubernur menanyakan ini sambil menghentakkan kakinya ke tanah sambil marah-marah. Lalu gurunya menjawab :
"tidak ada yang dipukul , tidak ada yang memukul wahai gubernur, ini cuma permisalan saja yg di buat ulama nahwu supaya memudahkan untuk belajar ilmu bahasa itu"
Ternyata jawaban ini tidak memuaskan gubernur tadi, dan ia marah lalu ia penjarakan gurunya tadi, Kemudian ia menyuruh orang untuk mencari ulama nahwu yang lain, lalu ia tanya kepada mereka seperti pertanyaan tadi, dan mereka menjawab dengan jawaban seperti ulama yang pertama.
Lalu mereka juga terpenjara, satu per satu ulama negeri itu tidak bisa memuaskan gubernur dengan jawabannya, akhirnya penuhlah penjara dan sunyilah madrasah-madrasah dari guru-guru pengajar dikarenakan ulamanya semua terpenjara.
Kejadian ini menjadi pembahasan dimana-dimana dan bagaimana mencari jalan keluarnya. Kemudian ia mengutus utusan untuk menjemput para ulama ahli bahasa di baghdad lalu di hadirkan di hadapannya.
Akhirnya pimpinan ulama yg paling alim dari para ulama baghdad ini berani maju menjawab pertanyaan gubernur.
Maka gubernur daud bertanya :
"apa kesalahan amrun sehingga selalu di pukul zaid ?"
Maka ulama tadi menjawab :
"Kesalahan amrun adalah karena ia telah mencuri huruf waw yang seharusnya itu milik anda wahai gubernur. Sambil ulama tadi mengisyaratkan adanya huruf waw di kalimat amrun setelah huruf ra', dan huruf waw yang saharusnya ada 2 di kalimat daud trnyata cuma ada 1. Maka para ulama nahwu menguasakan si zaid untuk selalu memukul amrun, sebagai hukuman atas perbuatannya itu."
Maka sangat puaslah gubernur dengan ini jawaban, dan memuji ulama tadi, lalu gubernur menawarkan hadiah.
"apa saja yg kamu kehendaki silahkan sebutkan".
Lalu ulama tadi menjawab :
"aku cuma minta agar para ulama yang anda penjarakan di bebaskan semuanya".
Maka gubernur mengabulkannya, akhirnya para ulama itu bebas semuanya dari penjara. Dan ulama dari baghdad tadi diberi hadiah sekaligus diberi uang transportasi dan diantar kembali ke negerinya.
Sumber :
النظرات للشيخ مصطفى لطفي بن محمد لطفي المنفلوطي المتوفى ١٣٤٣ هجرية بمصر (٣٠٨: ١)٠
Tidak ada komentar:
Posting Komentar