Jumat, 21 Agustus 2020

Pembagian Ilmu bahasa arab

Untuk mengetahui seluk beluk bahasa Arab lebih dalam dan untuk menilai keindahan kalimat baik prosa maupun puisi, maka sastrawan-sastrawan Arab telah menetapkan 13 cabang ilmu yang bertalian dengan bahasa yang disebut dengan


"Ulumul Arabiyah"

"Ulumul Arabiyah" bisa disebut linguistik Arab itu terdiri dari :

1. Ilmu Lughah: llmu pengetahuan yang menguraikan kata-kata (lafaz) Arab besamaan dengan maknanya. Dengan pengetahuan ini, orang akan dapat mengetahui asal kata dan seluk beluk kata. Tujuan ilmu ini untuk memberikan pedoman dalam percakapan, pidato, surat-menyurat, sehingga seseorang dapat berkata-kata dengan baik dan menulis dengan baik pula.


2. Ilmu Nahwu: Ilmu pengetahuan yang membahas perihal kata-kata Arab, baik ketika sendiri (satu kata) maupun ketika terangkai dalam kalimat. Dengan kaidah-kaidah ini orang dapat mengatahui Arab baris akhir kata (kasus), kata-kata yang tetap barisnya (mabni), kata yang dapat berubah (mu'rab).

Tujuanya adalah untuk menjaga kesalahan-kesalahan dalam mempergunakan bahasa, untuk menghindarkan kesalahan makna dalam rangka memahami Al-Quran dan Hadits, dan tulisan-tulisan ilmiah atau karangan.

Dalam tata bahasa/sintaksis Arab, dikenal istilah Fi'il dan Huruf, jumlah Ismiyah dan Fi'liyah serta Syibhu jumlah. Dalam ilmu Nahwu banyak lagi istilah dan persoalan yang dihadapi yang dapat diteliti dari buku-buku yang banyak tersebar. Pengarangan Ilmu Nahwu bermula ketika Abu Aswad Ad-Duwali mendengar kata-kata arab yang janggal, kemudian beliau menyampaikannya pada Khalifah Ali Bin Abi Thalib.


3. Ilmu Sharaf (morfologi Arab). Ilmu pengetahuan yang menguraikan tentang bentuk asal kata, maka dengan ilmu ini dapat dikenal kata dasar dan kata bentukan, dikenal pula afiks, Sufiks dan infiks, kata kerja yang sesuai dengan masa. Penciptaan llmu Sari ini adalah Muaz bin Muslim.


4. Ilmu Isytiqaq: Ilmu pengetahuan tentang asal kata dan pemecahannya, tentang imbuhan pada kata (hampir sama dengan ilmu Saraf)


5. Ilmu 'Arudh : Yang membahas hal-hal yang bersangkutan dengan karya sastra syair dan puisi. llmu Arudh memberitahukan tentang wazan-wazan (timbangan) syair dan tujuanya adalah untuk membedakan proses dalam puisi membedakan syair dan bukan syair. Dengan ilmu arudh ini dikenal bahar syair seperti berikut ini: bahar thawil, bahar madid, bahar basith, bahar wafir, bahar kamil, bahar hijaz, bahar rajaz, bahar sari' bahar munsarih, bahar khafif, bahar mudhari, bahar muqradmib, bahar mujtas, bahar mutaqarib, bahar Romawi dan bahar mutadarik.


6. Ilmu Qawafi: yang membahas suku terakhir kata dari bait-bait syair sehingga diketahui keindahan syair. Yang memprakarsai adanya Qawafi ialah Muhallil bin Rabi'ah paman Amruul Qaisy.


7. llmu Qardhus Syi'ri yaitu sejenis ilmu pengetahuan tentang karangan yang berirama (lirik), dengan tekanan suara yang tertentu. Gunanya untuk membantu menghafalkan syair dan mempertajam ingatan pembaca syair.


8. Ilmu khat yaitu pengetahuan tentang huruf dan cara merangkaikannya, termasuk bentuk halus kasarnya dan seni menulis dengan indah dapat dibedakan dalam beberapa bentuk mulai dari khat tsulus, Diwan, Parsi dan khat nasakh. Penemu pertama ilmu khat adalah nabi Idris karena beliaulah yang pertama kali menulis dengan kalam.


9. Ilmu Insyak yaitu ilmu pengetahuan tentang karang mengarang surat, buku, pidato, cerita artikel, features dan sebagainya. Gunanya untuk menjaga jangan sampai salah dalam dunia karang-mengarang.


10. Ilmu Mukhadarat yaitu pengetahuan tentang cara-cara memperdalam suatu persoalan, untuk diperdebatkan didepan majlis, untuk menambah keterampilan berargumentasi, mahir bertutur dan terampil mengungkapkan cerita.


11. Ilmu Badi' yaitu pengetahuan, tentang seni sastra, Penemu imu ini adalah Abdullah bin Mu'taz. llmu ini ditujukan untuk menguasai seluk beluk sastra sehingga memudahkan seseorang dalam meletakkan kata sesuai tempatnya sehingga kata-kata tersusun dengan indah, sedap didengar dan mudah diucapkan.


12. Ilmu Bayan ialah ilmu yang menetapkan beberapa peraturan dan kaedah untuk mengetahui makna yang terkandung dalam kalimat. Penemunya adalah Abu Ubaidah yang menyusun pengetahuan ini dalam "Muujazu Al-Quran" kemudian berkembang pada imam Abu qahir disempurnakan oleh pujangga-pujangga Arab lainnya seperti AI-Jahiz, lbnu Mu'taz, Qaddamah dan Abu Hilal Al- Asikari. Dengan ilmu ini akan diketahui rahasia bahasa arab dalam prosa dan puisi, keindahan sastra Al-Quran dan Hadist. Tanpa mengetahui ilmu ini seseorang tidak akan dapat menilai apalagi memahami isi Al-Quran dan Sabda nabi dengan sesungguhnya.


13. Ilmu Ma'ani ialah pengetahuan untuk menentukan beberapa kaedah untuk pemakaian kata sesuai dengan keadaan (situasi dan kondisi) dalam istilah disebutkan "Muthabiq Lil muqtadhal Hal" tujuannya untuk mengetahui I'jaz Al-Quran, keindahan sastra Al-Quran yang tiada taranya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar